bergeraklah!





Entah nanti malam setelah melewati bilangan 12
dan berderik untuk kilatan satu detik.
Saya masih diberi kesempatan
yang kedua puluh lima kali nya
untuk kembali menemani
sang waktu untuk terus menghambaNya.

Saya terkadang amat merindukaNya
dalam imbuhan sangat.
Meski faktanya berbicara saya lebih sering melupakaNya
Laksanan sebuah pinisi
diantara riak ombak yang berkecamuk dan beradu
sebenarnya aku telah mengetahui kemana kelak Pinisi ini akan singgah.
Bahkan semua peralatan navigasinya sudah siap.
Sempurna!

Sayangnya saya terlampau lunak
untuk bergerak
bahkan dalam hitungan mili pun enggan.
Saya tidak mau Pinisi ini bergerak
 ketika lautnya sudah surut!

Bergerak!
Ayolah diriku bergerak,
sekali lagi bergerak!
Jangan mau menjadi bagian sejarah
Yang terpampang di sudut
Sudut untuk sampah!

Purbalingga,28 Mei 2010

Banar Tirta
Semua menunggu termasuk saya
Tapi apakah hanya dengan bertopang dagu?
Bergerak!
Hijrah!
(menanti seperempat abad ke­­-emasan pertama)

source photo:http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bali_070.jpg

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.